http://www.consistel.com/Images/Indonesia_banner.jpg

Nurse Zone


Nurse Zone


Posted: 10 Apr 2017 04:00 PM PDT
Seorang perfusionist yang biasa dikenal dengan istilah perfusionist klinis atau perfusionist kardiovaskular, merupakan tenaga profesional kesehatan khusus yang mengoperasikan mesin-paru jantung selama operasi jantung dan operasi lain yang memerlukan cardiopulmonary bypass. Perfusionist terdiri dari anggota yang sangat terlatih dari tim bedah kardiotoraks yang terdiri dari ahli bedah jantung, ahli anestesi, asisten dokter, teknisi bedah, terapis pernafasan dan perawat.
Tanggung jawab utama adalah untuk mendukung kebutuhan fisiologis dan metabolik pasien bedah jantung. Perfusionist memiliki peran pemantauan mesin paru jantung, serta komponen terkait suatu oxygenator filter, reservoir dan tubing. Kebutuhan sirkulasi dan pernapasan pasien menjadi  prioritas perfusinonist.  Tanggung jawab lainnya termasuk autologous darah pengumpulan dan pengolahan, pelaksanaan dan pengelolaan intra aorta ballon pump (IABP), dewasa dan bayi oksigenasi membran extracorporeal (ECMO) serta pemantauan antikoagulan, elektrolit, keseimbangan asam-basa dan gas komposisi darah.

Tanggung jawab ekstra pada rumah sakit yang lebih kompleks, perfusionis mengelola pasien dengan bantuan alat bantu meknik lainnya seperti ventricular assist device. dimana mereka membutuhkan perawatan/tindakam lanjut seperti tranplantasi jantung, paru ataupun liver.
Posted: 10 Apr 2017 06:41 AM PDT
Sejarah Priming 
Priming pada mesin jantung-paru dipelopori oleh seorang dokter bedah john H.Gibbon,Jr pada pertengahan tahun 1930. Beliau berhasil melakukan operasi pertama berhasil menggunakan cardiopulmonary bypass (CPB), pintas jantung paru dengan blood flow 70 -80 mL / kg / menit dan tekanan darah normal. 

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Lillehei et al dengan probandus anjing yang menggunakan blood flow lebih rendah yang dilakukan Gibbon, yakni 30-35 mL / kg / menit. Dipicu oleh penelitian hewan dan pengalaman klinis yang muncul sesekali dengan asanguineous solution, dokter bedah, sekitar tahun 1960, mulai menggunakan larutan kristaloid atau plasma dan juga koloid untuk mengurangi penggunaan darah pada priming.

Priming merupakan salah satu upaya memenuhi sirkuit pintas jantung paru dengan cairan tertentu sehingga terbebas dari udara. Beberapa cairan priming yang pada umumnya digunakan adalah cairan kristaloid isotonik. Cairan ini digunakan sebagai upaya menyamai komponen cairan tubuh, sehingga ketika tercampur dengan darah, tidak terjadi gejolak hemodinamik.

Beberapa obat-obatan yang biasanya ditambahkan dalam priming yaitu asam traneksamat, metylprednisolon, asam bikarbonat, koloid (albumin atau sejenisnya), kalsium kloride, darah (untuk pasien dengan berat badan rendah atau perkiraan hematokrit selama CPB di bawah 25 mg/dL)
Posted: 10 Apr 2017 06:33 AM PDT
Seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung memang butuh perhatian khusus dalam hal memilih makanan. Sedikit saja salah makan, maka serangan jantung akan terjadi. Anda tentu sudah paham apa saja yang harus Anda makan dan Anda hindari, bukan?
Sebenarnya bukan Anda hindari, lebih tepatnya Anda atur porsinya. Terkecuali kalau memang kadar kandungan makanan ini cukup tinggi dalam tubuh Anda. Berikut makanan-makann 'musuh' jantung :
1. Kolesterol, dislipidemia, lemak
Makanan dengan komponen goreng-gorengan patutu Anda pertimbangkan untuk dihindari dan tentu saja makanan lainnya seperti daging-dagingan berlemak, jeroan, kerang, kepiting, otak, bebek.
2. Garam
Konsumsilah garam dalam jumlah minimal untuk mengurangi 
3. Gula
Gula ini merupakan salah satu komponen yang beresiko untuk pasien jantung. Gula akan menambah darah menjadi lebih kental sehingga akan mudah menyumbat area pembuluh darah, khususnya pembukuh darah jantung.

Paska lebaran, siap-siap untuk memilah lagi ya makannya, kalau perlu lanjutkan puasa syawal dan puasa senin kamis untuk menjaga kebugaran tubuh Anda.
Posted: 10 Apr 2017 06:19 AM PDT
'Kok badannya kurus banget?Puasa aja ya di Purwokerto?'

Ini salah satu dari sekian komentar keluarga setiap saya pulang kalo waktu liburan. Ya...zamannya kuliah dulu..he.he..Kalo puasa aja mah, gak mungkin. Paling banter senen-kamis, belum sampe puasa dhaud. Sekarang malah badan ini jadi melar..he.he.. (sudah naek 5 kg dalam waktu 3 bulan). Beberapa yang menyebabkan kenapa badan saya sekarang berbeda dari 3 bulan selepas lulus yaitu :
  1. Pikiran. Hal ini yang cukup menguras karbohidrat dalam tubuh yang dicerna tidak menyatu dengan tubuh saya. Lumayan, otak ini mengonsumsi energi dari makanan yang masuk. Apalagi selama kuliah ditambah profesi menjadi badan semakin cungkring. Berbeda dengan sekarang yang bebas pikiran. Cuma mikirn kapan neh SK (Surat Keputusan) CPNS turun dan mulai kerja..he..he..capek juga jadi pengangguran. 
  2. Mobilitas. Ya, aktivitas yang cukup banyak membuat badan 'habis dibakar'. Bolak-balik kampus dengan jalan kaki yang menempuh waktu 10 menit bolak-balik jadi total 20 menit belum ditambah mondar-mandir yang gak jelas. Cukuplah badan ini habis. Olah raga harian mahasiswa.he..he.. Sedangkan sekarang, kegiatan paling ndekem di rumah. Aktivitas ke luar rumah, ada motor yang stand by. Olah raga?Hemmm...cari yagn ringan aja deh..he..he..
  3. Intake makanan. Hemmm...seperti yang sudah melekat di pikiran banyak orang. Kalo yang namanya anak kos pasti makannya gak sehat..Ha..ha..itu tidak berlaku untuk saya. Makan mie instan (makanan anak kos yang paling terkenal) itu jauh deh dari saya. Kalo saya lebih jelasnya seh lebih malas untuk makan. Sampe tepar saat profesi gara-gara gak inget (melupakan) makan pagi. He..he..Sekarang (kalo di rumah) malah kaerjaannya makan mulu..he..he..
Saya rasa seh beberapa hal yang membuat neh badan (perut lebih tepatnya) menjadi melar. Tapi, tenang saja. Masih dalam batas normal, belum obesitas. IMT (indeks masa tubuh) saya masih 22. Mau gemuk, semoga bisa menjadi tips bagi Anda.

Posting Komentar

Bagaimana menurut Anda...?!

http://www.emailmeform.com/builder/form/8bbGKdfc8T
 

Kajian 1

Kajian 2

Copyright © 2013. OBROLAN ANAK NEGERI - All Rights Reserved
Design by Gusti Putu Adnyana Powered by idblogsite.com